BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan faktor penting dalam pembentukan karakter manusia. Menurut mustakim, pendidikan sangat berperan dalam membentuk baik buruknya pribadi manusia menurut ukuran normatif (mustakim: 2008) . Rendahnya mutu pendidikan berdampak pada kualitas generasi penerus bangsa yang lemah secara moral, mudah ‘terjajah’ dalam hal yang tidak essensial baik berupa materi ataupun non material.
Sekolah sebagai sarana untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu diharapkan dapat meningkatkan kualitas anak didik menjadi lebih baik, berkualaitas dan terarah. Hal ini sesuai dengan undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang bertujuan: “untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang berimn dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab” .
Hal-hal yang meunjang keberhasilan dunia pendidikan benar-benar harus diperhatikan, baik dari diri pendidik disekolah, orang tua sebagai pendidik utama di rumah, ataupun fasilitas-fasilitas sekolah. Tentunya peran serta pemerintah sangat diharapkan dalam hal peningkatan kualitas pendidikan nasional. Peran penting guru adalah pendidik yang membelajarkan peserta didik, maka pendidik harus melakukan pengorganisasaian dalam belajra, menyajikan bahan belajar denga pendekatan pembelajara tertentu dan melakukan evaluasi hasil belajar. Sosok pendidik yang profesional akan selalu mendorong anak didik agar berhasil dalam belajar.
Maka dari itu perlu dipahami bahwa pendidik merupakan faktor penting dalam proses pembelajaran di sekolah. Mereka membagi ilmunya dengan ikhlas kepada kita semua. Profesi pendidik adalah pekerjaan mulia, meski kebayakan orang memandang remeh profesi ini.
Metode pembelajaran yang diterapkan pendidik dalam proses pembelajaran siswa sebaiknya efektif untuk siswa mampu menguasai mata pelajran yang diajarkan pendidik. Perkembagan konsep dan model pembelajaran yang dipraktekan di lapangan hingga dewasa ini menjadi gamabaran dinamika perkembangan metodologi ilmu pendidkan. Dinamika perkembangan metodologi ilmu pendidikan tentunya secaran langsung dan tak langsung mempengaruhi perkembangan metodologi ilmu yang digunakan dalam meningkatkan penguasaaan mata pelajaran fisika.
Penguasaaan siswa terhadap mata pelajaran fisika erat hubungannya dalam menunjang siswa memcahakan setiap masalah. Setiap masalah harus selalu dicari jalan keluarnya, agar alar mausia selalu terasah dan tidak menjadi orang yang selalu melarikan diri. Allah SWT menciptakan akal pikiran dan hati ntuk manusia untuk memberi makna yang baik bagi hidupnya di dunia. Allah SWT memberi manusia anugerah berupa masalah sesuai kadar manusia mengatasi masaah yang sedang terjadi dalam hidupnya. Sebagaimana dalam firman Allah SWT didalam Al-Qur’an surat Al-Insyirah : 5-6
فٳ ن مع العسر يسرا(۵) ان مع العسريسرا(٦)
Artinya : “Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.” ( QS. Al-Insyirah: 5-6 ) .
Pentingnya memilih model pembelajaran yang efektif agar setiap anak didik dapat lebih mudah menguasai mata pelajaran fisika yang diajarkan. Pengidentifikasian model pembelajaran yang diterapakan pada sekolah-sekolah kebanyakan disekitar kita lebih menampakkan pendidik sebagai pemberi materi dan anak didik seumpama wadah yang bertugas hanya menampung materi.
Model pembelajaran ceramah tradisional ini dirasa kurang efektif, karena dapat menghambat proses eksplorasi peserta didik terhadap dirinya sendiri. Pemberian waktu dan runag untuk mereka mengekplorasi dan mencari pemecahan dari setiap maslah, ternyata membuat mereka mampu membangun makana bagi dirinya sendiri. Jika makna itu ditemukan oleh diri sendiri maka makna itu akan melekat daam jiwa mereka hingga mereka dewasa. Pemberian waktu dan ruang untuk peserta didik, bukan berati pendidik lepas tanggung jawab, akan tetapi pendidik tetap berperan memberikan bimbingan dana pengarahan didalam kelas.
Pembelajaran mata pelajaran fisika lebih memfokuskan pada masalah gejala-gejala fisis dalam kehidupan nyata yang bermakana bagi peserta didik. Pembelajaran mata pelajaran fisika berdasarkan masalah yang terjadi dalam kehidupan nyata, diharapakan peserta didik akan lebih mampu memahami bagaimana konsep fisika menjelaskan realita yang terjadi. Peserta didik akan lebih paha dengan konsep dan materi yang diajarakan sebab mereka sendiri yang menemukan konsep tersebut secara kreatif. Menyakini bahwa nalar peserta didik yang baik melalui proses berpikir yang tinggi akan menjadi bekal dalam mereka menjalani dan meningkatkan kualias hidupnya sebagai generasi penerus bangsa.
1.2 Batasan Masalah
Untuk memperjelas latar belakang masalah dan untuk menghindari kesalahpahaman bagi pembaca, maka peneliti akan memberikan batasan-batasan masalah sebagai berikut:
1. Pengaruh
Pengaruh artinya daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang .
2. Model pembelajaran berdasarkan masalah
Model pembelajaran berdasarkan masalah artinya cara yang ditempuh pendidik dalam menyampaikan bahan ajar kepada peserta didik yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu kontak bagi siswa untuk belajar secara kritis dan transparanmemcahakan maslah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang essensial dari materi pelajaran. .
3. Penguasaan
Penguasaan artinya pemahaman atau kesanggupan untuk menggunakan kepandaian, pengetahuan dsb .
4. Mata pelajaran fisika
Materi pelajaran fisika yang telah disusun secara sistematis dan logis untuk disampaikan kepada peserta didik sehingga memperoleh sejumlah ilmu pengetahuan yang berguna baginya .
5. Siswa SMP X Wonosobo
Siswa SMP X Wonosobo adalah peserta didik pada tingkat sekolah pada suatu lembaga pendidikan
Dari batasan-batasan masalah diatas, maka dapat disimpulkan bahwa judul yang dimaksud peneliti yaitu bagaimana peserta didik dalam menguasai mata pelajaran fisika sesuai dengan model pembelajaran berdasarkan masalah yang diberikan pendidik.
1.3 Rumusan Masalah
Berkaitan dengan judul skripsi, dan sehubungan dengan latar belakang masalah dan pemikiran tersebut, peneliti dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut:
1. Bagaimanakah model pembelajaran berdasarkan masalah di SMP X Wonosobo?
2. Bagaimanakah penguasaan peserta didik SMP X Wonosobo terhadapa mata pelajaran fisika?
3. Sejauh manakah pengaruh metode pembelajaran berdasarkan masalah terhadap penguasaan peserta didik terhadap mata pelajaran fisika?
1.4 Tujuan Penelitian
Dengan adanya perumusan masalah dia atas maka yang menjadi tujuan penelitian skrpsi diatas adalah:
1. Untuk mengetahui pelaksanaan model pembelajaran berdasarkan masalah yang dilakukan di SMP X Wonosobo.
2. Untuk mengetahui bagaimana aktifitas peserta didik dan kegiatan mengajar pendidik dalam usaha meningkatkan penguasaan mata pelajaran fisika.
3. Untuk mengetahui pengaruh-pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap penguasaan mata pelajaran fisika pada peserta ddik SMP X Wonosobo.
1.5 Hipotesis
Untuk mengarahkan agar penelitian ini dapat mencapai sasaran dan sekaligus untuk menghindari adanaya suatu informasi yang kurang relevan, maka peneliti mengemukakan hipotesis.
Pengertian hipotesis adalah sebagai suatu jawaban yang bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul.
Hipotesis positif merupakan dasar dari permasalahan diatas peneliti mengajukan hipotesis kerja sebagai berikut: “ada hubungan signifikan antara model pembelajaran berdasarkan masalah dengan penguasaan mata pelajran fisika pada siswa SMP X Wonosobo tahun ajaran 2011/ 2012”.
1.6 Metode Penelitian
1.6.1. Populasi dan Sampel
Populasi adalah “jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-cirinya akan diduga”, sedangkan sample adalah sebagian atau wakil dari populasi yang terpilih”.
Adapun penelitian ini yang menjadi populasi adalah peserta didik SMP X Wonosobo. Sedangkan dalam menentukan sampel, peneliti mengambil 33.33 % dari seluruh populasi yang ada berjumlah 450 peserta didik.
1.6.2. Variabel Penelitian
a. Variabel model pembelajaran berdasarkan masalah:
1. Pembelajaran yang efektif
2. Pembelajaran yang sistematis
b. Variabel penguasaan mata pelajaran fisika dengan indikator:
1. Peserta didik menjadi lebih aktf selama proses pembelajaran
2. Peserta didik menjadi lebih terampil berpikir kritis dalam memecahkan masalah
1.6.3. Metode Pengumpulan Data
Didalam penyusunan skripsi, peneliti menggunakan beberapa metode antara lain:
a. Metode Angket
Merupakan suatu daftar pertanyaan atau pernyataan tentang topik tertentu yang diberikan kepada subyek, secara individual atau kelompok, untuk mendapatkan informasi tertentu. Metode ini digunakan untuk mengetahui penguasaan mata pelajaran fisika pada peserta didik di SMP X Wonosobo.
b. Metode Wawancara (Interview)
Pedoman wawancara yang banyak digunakan adalah bentuk “semi structured”. Dalam hal ini maka mula-mula interviewer menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dalam mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan demikian jawaban yang diperoleh bisa meliputi semua variabel, dengan keterangan yang lengkap dan mendalam . Metode ini digunakan untuk mendapatkan data profil siswa SMP X Wonosobo, untuk memperkuat data yang diperoleh dari angket.
c. Metode Pengamatan (observasi)
Dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrument. Format yang disusun berisi item – item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Metode ini peneliti gunakan untuk mendapatkan data-data kegiatan belajar mengajar di SMP X Wonosobo.
d. Metode Dokumentasi
Dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabr, majalah, prasasti, notulen, agenda dan sebagainya.
Adapaun dalam menggunakan metode ini, dipergunakan untuk mendapatkan atau mengambil keterangan-keterangan yang tertulis misalnya: arsip, surat-surat, catatan dan juga hasil belajar peserta didik SMP X Wonosobo.
1.6.4. Metode analisis Data
Data-data yang diperoleh dari field research dimana analisis secara bertahap. Hal ini dimaksudkan agar lebih memudahkan dalam menginterpretasikan untuk mencapai makna yang lebih tepat dari hasil tersebut.
Adapun tahapan analisis yang dimaksud adalah:
a. Analisis model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap penguasaan mata pelajaran fisika oleh peserta didik
b. Analisis penguasaan mata pelajaran fisika
Sedangkan analisis pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap penguasaan mata pelajaran fisika pada peserta didik dalam menguji hipotesis yang diajukan menggunakan statistik:
Keterangan:
Rxy = koefisien korelasi anatar X dan Y
XY = Product X dan Y
x = variabel nilai angket tentang model pembelajaran berdasarkan masalah
y = variabel penguasaan mata pelajaran fisika pada peserta didik
= Sigma
N = banyaknya subjek
1.7 Sistematika Penulisan Skripsi
Dalam penulisan skripsi, peneliti mencantumkan sistematika penulisan yang menerangkan urutan-rutan pembahasan secara sistematis untuk mempermudah pemahaman dalam penulisan skripsi. Peneliti membaginya dalam tiga bagian yaitu bagian awal, bagian isi dan abagian akhir. Adapaun sistematikanya adalah seagai berikut:
Bagian awal berisi halaman judul, nota pembiMbing, pengesahan, motto, persembahan, kata pengantar, daftar isi.
Pada bagian isi peneliti menguraikan berbagai pokok pikiran yang berkaitan dengan judul skripsi. Adapun pembagiannya terdiri dari lima bab.
Bab I pendahuluan meliputi: latar belakang permasalahan, tujuan penelitian, batasan masalah, model penelitian dan sistematika penulisan skripsi.
Bab II menguraikan tentang landasan teori meliputi pengertian model pembelajaran berdasarkan masalah, pengertian penguasaan mata pelajaran fisika, dan indicator varible model pembelajaran terhadap penguasaan mata pelajaran fisika peserta didik.
Bab III mengurAikan tentang model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap penguasaan mata pelajaran fisika meliputi gambaran umum mengenai SMP X Wonosobo. Serta data khusus mengenai model pembelajaran berdasarkan masalah serta penguasaan mata pelajaran fisika peserta didik
Bab IV menguraikan tentang analisis pengaruh model pembelajaraan berdasarkan masalah terhadap penguasaan mata pelajaran fisika pada peserta didik di SMP X Wonosobo, yang meliputi lanjutan dan analisis uji hipotesis
Bab V adalah penutup yang menyajikan beberapa kesimpulan, saran-saran dan kata penutup
Bagian akhir untuk melengkapi tulisan ini, peneliti menyertakan daftar pustaka yang penulis gunakan sebagai referensi dalam penulisan skripsi ini, juga daftar riwayat pendidikan peneliti serta beberapa lampiran yang dipandang perlu khususnya secara akademis.
siip.. yg penting buatan sendiri
BalasHapus